PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP DUNIA BISNIS

Saat ini teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana perkembangannya tidak bisa dihindari. Perkembangan teknologi informasi ini, tidak hanya dapat membantu cara hidup kita menjadi lebih modern dalam kehidupan sehari-hari, dunia bisnis pun ikut terbantu dengan perkembangan teknologi saat ini. Berbagai hal yang dulu dapat memakan biaya yang besar dan waktu yang lama, kini dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat bahkan dalam hitungan detik. Bahkan pekerjaan yang dulu dapat melibatkan 10 orang, kini hanya dapat dikerjakan dalam 1 orang.
Perkembangan teknologi informasi didalam dunia bisnis memiliki dampak positif dan negatif diantaranya:

Dampak positif
a. Munculnya model bisnis baru yang biasa disebut dengan e-business dan e-commerce
• E – Business adalah sebuah bisnis yang dalam proses pengelolaan dan transaksi bisnisnya menggunakan sistem jaringan internet. Sehingga tidak memerlukan banyak tenaga kerja dan juga tidak menyita ruang dan waktu. Hal ini menjadikan biaya bisnis dapat ditekan dan lebih efisien.
• E – Commerce adalah sebuah model perdagangan yang dalam transaksinya menggunakan sistem internet (online).
b. Banyaknya minat dari berbagai perusahaan untuk memperluas cakupan bisnisnya di dunia maya. Memunculkan lapangan kerja baru, yaitu jasa pembuatan wesite dan layanan hosting.
c. Adanya kemudahan dalam memulai sebuah bisnis (wira usaha) dengan munculnya forum-forum jual beli dan media pertemanan. Karena promosi menjadi lebih murah. Dan jaringan marketing lebih luas bahkan sampai luar negeri.

Dampak negatif
a. Dengan berlakunya sistem uang online ( ATM, Kartu Kredit, dll) memunculkan modus baru dalam pembobolan rekening nasabah Bank.
b. Berhubung teknologi internet harus selalu didukung dengan listrik, jika sewaktu-waktu listrik padam, memungkinkan terjadinya miss-transaksi yang berpotensi merugikan nasabah dan Bank sendiri.
c. Dari segi keamanan, data bank yang telah berkomputerisasi sangat rentan sekali terhadap tindakan peretasan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Perkembangan teknologi informasi sudah banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan berskala nasional maupun swasta. Penerapan ini menyebabkan perubahan dalam kebiasaan atau habit yang baru dalam bidang bisnis. seperti pengaruh teknologi dalam dunia bisnis yang memanfaatkan E-Commerce sebagai media perdagangan yang menggunakan media internet yang saat ini tidak sulit untuk dijangkau oleh semua kalangan. Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Melalui internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi.

Electronic Commerce (E-Commerce) adalah proses pembelian, penjualan, atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-Commerce merupakan bagian dari E-Business, dimana cakupan E-Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasianmitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dan lainnya.
E-Commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan perdagangan.
Proses yang ada dalam E-Commerce adalah sebagai berikut;
• Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan
• Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan
• Otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit)
• Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

Referensi:

http://portal.paseban.com/article/8825/pengaruh-teknologi-informasi

http://www.slideshare.net/FatkhulHadiningrat/pengaruh-internet-bagi-dunia-usaha

http://www.academia.edu/4911623/PEMANFAATAN_E-COMMERCE_DALAM_DUNIA_BISNIS

MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan “saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi”. Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

  • Sejarah Teori Motivasi

Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan.

Hierarki Teori Kebutuhan Maslow

       I.            Teori hierarki kebutuhan

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teoti kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).

Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara inuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

    II            Teori X dan teori Y

Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.

  • Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
  • Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
  • Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
  • Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.

Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.

  • Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
  • Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
  • Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab. *Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

Pengertian, Visioner, Tegas, Bijaksana Bisa menempatkan diri, Mampu/cakap Terbuka, Mampu mengatur, Disegani , Cerdas, Cekatan, Terampil, Pemotivasi, Jujur, Berwibawa, Berwawasan luas, Konsekuen, Melayani, Credible, Mampu membawa perubahan, Adil, Berperikemanusiaan, Kreatif, Inovatif, Sabar, Bertanggung jawab, Konsiten, Low profile, Sederhana dan humble (rendah hati), Rendah hati/humble, Royal/tidak kikir, berjiwa sosial Loyal (setia) kepada bawahan, Disiplin, Mampu menjadi tauladan/memberi contoh, Punya integritas, Berdikasi/berjiwa mengabdi, Dapat dipercaya (credible), Percaya diri, Kritis, Religious, Mengayomi, Responsive (cepat tanggap), Teliti, Supel (ramah), Pema’af, Peduli (care), Profesional, Berprestasi, Penyelesai Masalah (problem solver), Good looking, Sopan, Cerdas secara emosi (memiliki tingkat EQ yang tinggi).

  • Teori Motivasi Kontemporer

Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.

Teori motivasi kontemporer mencakup:

  1. Teori kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

  • kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
  • kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
  • kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
  1. Teori evaluasi kognitif

Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.

  1. Teori penentuan tujuan

Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

  1. Teori penguatan

Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.

  1. Teori Keadilan

Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.

  1. Teori harapan

Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.

  • Area Motivasi Manusia

Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi  ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. disamping itu terdapat pula fsktor yang lain yang mendukung diantaranya ialah faktor internal yang datang dari dalam diri orang itu sendiri.

  • Variabel-Variabel Motivasi

Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhazur (1987) dalam Cut Zurnali (2004) menyatakan bahwa variabel motivasi terdiri dari: (1) Motif atas kebutuhan dari pekerjaan (Motive); (2) Pengharapan atas lingkungan kerja (Expectation); (3) Kebutuhan atas imbalan (Insentive). Hal ini juga sesuai dengan yang di kemukakan Atkinson (William G Scott, 1962: 83), memandang bahwa motivasi adalah merupakan hasil penjumlahan dari fungsi-fungsi motive, harapan dan insentif (Atkinson views motivation strengh in the form of an equattion-motivation = f (motive + expectancy + incentive).

Jadi, mengacu pada pendapat-pendapat para ahli di atas, Cut Zurnali (2004) mengemukakan bahwa motivasi karyawan dipengaruhi oleh motif, harapan dan insentif yang diinginkan. Dalam banyak penelitian di bidang manajemen, administrasi, dan psikologi, variabel-variabel motivasi ini sering digunakan. Berikut akan dijelaskan masing-masing variabel motivasi tersebut.

a)      Motif

Menurut Cut Zurnali (2004), motif adalah faktor-faktor yang menyebabkan individu bertingkah laku atau bersikap tertentu. Jadi dicoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti kebutuhan apa yang dicoba dipuaskan oleh seseorang? Apa yang menyebabkan mereka melakukan sesuatu pekerjaan atau aktivitas. Ini berarti bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada di dalam dirinya (inner needs) yang menyebabkan mereka didorong, ditekan atau dimotivasi untuk memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akan menentukan tindakan yang mereka lakukan.

Lebih lanjut Cut Zurnali mengutip pendapat Fremout E. kast dan james E. Rosenzweig (1970) yang mendefinisikan motive sebagai : a motive what prompts a person to act in a certain way or at least develop appropensity for speccific behavior. The urge to action can tauched off by an external stimulus, or it can be internally generated in individual thought processes. Jadi motive adalah suatu dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan atau sedikitnya adalah suatu kecenderungan menyumbangkan perbuatan atau tingkah laku tertentu.

William G Scott (1962: 82) menerangkan tentang motive adalah kebutuhan yang belum terpuaskan yang mendorong individu untuk mencapai tujuan tertentu. Secara lengkap motiv menurut Scott motive are unsatiesfied need which prompt an individual toward the accomplishment of aplicable goals. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan, motive adalah dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna memenuhi kepuasannya yang belum terpuaskan. Selain itu, Maslow sebagaimana diungkap pada halaman sebelumnya membagi kebutuhan manusia ke dalam beberapa hirarki, yakni kebutuhan-kebutuhan fisik, keselamatan dan keamanan, sosial, penghargaan atau prestise dan kebutuhan aktualisasi diri.

b)     Harapan

Mengacu pada pendapat Victor Vroom, Cut Zurnali (2004)mengemukakan bahwa ekspektasi adalah adanya kekuatan dari kecenderungan untuk bekerja secara benar tergantung pada kekuatan dari pengharapan bahwa kerja akan diikuti dengan pemberian jaminan, fasilitas dan lingkungan atau outcome yang menarik. RL. Kahn dan NC Morce (1951: 264) secara singkat mengemukakan pendapatan mereka tentang expectation, yakni Expectation which is the probability that the act will obtain the goal. Jadi harapan adalah merupakan kemungkinan bahwa dengan perbuatan akan mencapai tujuan. Arthur levingson dalam buku Vilfredo Pareto (1953: 178) menyatakan : The individual is influenced in his action by two major sources of role expectation the formal demands made by the company as spalled out in the job, and the informal expectation forces make behavioral demans on the individual attemps to structure the social situation and the devine his place in it.

Dengan merumuskan beberapa pendapat para ahli, Cut Zurnali (2004) menyatakan bahwa terdapat dua sumber besar yang dapat mempengaruhi kelakuan individu, yaitu : sumber-sumber harapan yang berkenaan dengan peranannya antara lain, tuntutan formal dari pihak pekerjaan yang terperinci dalam tugas yang seharusnya dilakukan. Dan tuntutan informal yang dituntut oleh kelompok-kelompok yang ditemui individu dalam lingkungan kerja. Di samping itu, menurut Wiliam G Scott (1962: 105), addtionally, as could be anticipated, the groups themselves can be axpected to interact, effecting the others expectations. Ternyata kelompok karyawan sendiri dapat juga mempengaruhi harapan-harapan yang akan dicapainya. Dan dengan adanya keyakinan atau pengharapan untuk sukses dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan atau menggerakkan usahanya (Gary Dessler, 1983: 66). Selanjutnya Vroom yang secara khusus memformulasikan teori expectancy mengajukan 3 (tiga) konsep konsep dasar, yaitu : (1) Valence atau kadar keinginan seseorang; (2) Instrumentality atau alat perantara; (3) Expectacy atau keyakinan untuk mewujudkan keinginan itu sendiri (Gary Dessler, 1983: 66).

c)      Insentif

Dalam kaitannya dengan insentif (incentive), Cut Zurnali mengacu pada pendapat Robert Dubin (1988) yang menyatakan bahwa pada dasarnya incentive itu adalah peransang, tepatnya pendapat Dubin adalah incentive are the inducement placed the course of an going activities, keeping activities toward directed one goal rather than another. Arti pendapat itu kurang lebih, insentif adalah perangsang yang menjadikan sebab berlangsungnya kegiatan, memelihara kegiatan agar mengarah langsung kepada satu tujuan yang lebih baik dari yang lain. Morris S. Viteles (1973: 76) merumuskan insentif sebagai keadaan yang membangkitkan kekuatan dinamis individu, atau persiapan-persiapan dari pada keadaan yang mengantarkan dengan harapan dapat mempengaruhi atau mengubah sikap atau tingkah laku orang-orang. Secara lebih lengkap Viteles menyatakan : incentive are situasions which function in arousing dynamis forces in the individual, or managements of conditions introduced with the expectation of influencing or altering the behavior of people.

Menurut Cut Zurnali, pendapat yang mengemukakan bahwa insentif adalah suatu perangsang atau daya tarik yang sengaja diberikan kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan ikut membangun, memelihara dan mempertebal serta mengarahkan sikap atau tingkah laku mereka kepada satu tujuan yang akan dicapai perusahaan. Joseph Tiffin (1985: 267) mengatakan bahwa pemnberian insentif sangat diperlukan terutama apabila karyawan tidak banyak mengetahui tentang hal apa yang akan dilakukannya. Berikut secara lengkap diuraikan pendapat Tiffin: ordinary speaking, people will not learn very much about anything unless they are motivated to do so, that is, unless they are supplied with an adequate incentive. Maknanya bahwa seseorang tidak banyak mengetahui tentang sesuatu hal, apabila mereka tidak didorong untuk melakukan pekerjaan yang demikian itu, yaitu apabila mereka tidak dibekali dengan insentif secara cukup.

 

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

DASAR – DASAR PENGORGANISASIAN

 A.   DEFINISI PENGORAGNISASIAN

Pengorganisasi adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam system manajemen.penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan system manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengoraganisasian yang sesuai dari sumber daya tersebut akan meningkatan efektivitas dan efisiensi dari prnggunannya.

Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi system manajemen karena ia adalah mekanisme utama dengan mana wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan atara sumber daya organisasional dengan menunjukan sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktifitas tertentu, kapan, dimana dan bagaimana sumber daya wirausahawan didalam meminimisasi kelemahan, seperti peniruan usaha dan sumber daya organisasional yang menggangur.

Beberapa teorisi manajemen memanadang fungsi pengorganisasian demikian pentingnya, sehingga mereka menyarankan diciptakannya dan difungsikannya departemen pengorganisasian dalam system manajemen. Bidang tanggung jawab dari departemen tersebut:

  1. Pengembangan rencana-rencana pengorganisasi yang akan membuat system manajemen lebih efektif dan efisien.
  2. Mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki ketrampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen sekarang ini
  3. Berusaha untuk mengembangkan suatu iklim organisasional yang menguntungkan dalam system manajemen
  • Proses Pengoraganisasian

Lima langkah utama dari proses pengorganisasian adalah :

  1. Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan
  2. Menetapkan tugas-tugas pokok
  3. Membagi tugas-tugas pokok kedalam sub tugas- subtugas
  4. Alokasi sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas
  5. Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.

B.   TEORI PENGORGANISASIAN KLASIK

Teori pengorganisasian klasik adalah wawasan dari penulis manajemen awal mengenai bagaimana sumber daya organisasional bisa digunakan untuk pencapaian tujuan organisasi. Menurut Max Weber, komponen utama dari uasaha pengorganisasian termasuk juga prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarki organisasional diuraikan dengan jelas, dan hubungan antara anggota-anggota organisasi kewirausahaan yang terutama nonperson (impersonal).

  • Struktur

Dalam suatu usaha prngorganisasian wirausahawan harus memilih suatu struktur uang sesuai. Struktur menunjuk pada hubungan yang di rancang diantara sumber daya dari system manajemen. Tujuan dari struktur adalah untuk memperlancar penggunaan tiap sumber daya, baik secara individu maupun secara kolehtif, ketika sistem manajemen ingin mencapai tujuannya.Struktur organisasi kewirausahaan terutama disajikan dengan menggunakan ilustrasi grafik yang dinamakan bagan organisasi.

Terdapat 2 tipe dasar dari struktur yang ada dalam sistem manajemen, yaitu

Struktur formal : hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasional seperti diuraikan oleh manajemen. Struktur formakl terutam disajiakn dengan bagan organisasi.

Struktur informal : pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal. Struktur informal berevolusi secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai, dan sosial dari individu.

C.   DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL

Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya yang paling umum adalah dengan membentuk departemen-departemen. Pada dasarnya, departemen adalah suatu kelompok sumber daya yang di bentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasional. Proses pembentukan departemen dalam system manajemen dinamakan Departemenlisasi. Penciptaan departemen-departemen tersebut umumnya didasarkan pada faktor situasional seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat daerah yang diliput sasaran konsumen, dan proses yang di rancangkan untuk pembuatan produk.

  • Fungsi

Mungkin dasar bagi pembentukan departemen-departemen yang paling banyak digunakan dalam struktur formal adalah tipe fungsi yang dilaksanakan dalama system manajemen. Suatu fungsi adalah tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan. Kategori pokok kedalam mana fungsi dibagi termasuk juga pemasaraan, produksi, dan keuangan. Struktur yang didasarkan pada fungsi mendepartementasi tenaga kerja dan sumber daya lainnya menurut tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan. Contoh dari bagian bagan organisasi untuk organisasi hipotesis.

  • Produk

Struktur organisasi kewirausahaan yang terutama didasrkan pada produk mendepartemenlisasi sumber daya menurut produk yang dibuat. Ketika system manajemen membuat produk yang semakin banyak, semakin sulit untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas lintas produk. Pengorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan untuk secara logis mengelompokan sumber daya yang perlu untuk menghasilkan tiap-tiap produk.

  • Wilayah

Struktur yang terutama didasarkan pada wilayah mendepartemenlisasi menurut tempat dimana kerja sedang dilakukan atau daerah geografis pasar dimana system manajemen dipusatkan. Ketika daerah pasar lokasi kerja meluas, jarak fisik antara berbagai tempat bisa membuat tugas manajemen menjadi sangat sulit.

  • Pelanggan

Struktur yang terutama didasarkan pada pelanggan membentuk departemen sebagai tanggapan terhadap pelanggan besar dari system manajemen. Tentu saja, struktur ini menganggap pelanggan besaer bisa diidentifikasi  dan di bagi menjadi kategori-kategori yang logis

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur Formal

Struktur formal dari system manajemen sesungguhnya tidak tetap sepanjang waktu tetapi senantiasa berubah. Empat faktor yang bisa mempengaruhi perubahan ini:

  1. Kekuatan-kekuatan pada diri wirausahawan
  2. Kekuatan-kekuatan pada tugas
  3. Kekuatan-kekuatan pada lingkungan
  4. Kekuatan-kekuatan pada bawahan

D.   PEMBAGIAN TENAGA KERJA

Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi kewirausahaan. Sebagai ganti satu individu melakukan semua perkerjaan, beberapa individu melakukan bagaian perkerjaan yang berbeda dari aktivitas total.

  • Keuntungan dan Kerugian

Beberapa alasan yang umumnya diterima mengenai mengapa pembagian tenaga kerja hendaknya digunakan dalam strategi pengorganisasian yaitu :

  1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu, ketrampilan mereka untuk melaksanakan tugas tersebut cenderung meningkat.
  2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu yang berharga dalam bergerak dari satu tugas ketugas lainnya. Karena mereka biasanya mempunyai satu perkerjaan dan satu tempat untuk mengerjakan perkerjaan tersebut.
  3. Pekerja memusatkan diri pada hanya melaksanakan satu perkerjaan. Mereka sesungguhnya cenderung mencoba membuat perkerjaan tersebut lebih mudah dan lebih efisien.
  4. Pembagian tenaga kerja menciptakan situasi dimana pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana mereka melaksanakan bagian tugas dan bukannya proses keseluruhan produk, oleh karena itu, tugas mengenai pengertian terhadap tugas mereka tidak begitu menjadi beban.

 Akan tetapi, argumen juga dikemukakan bahwa tidak perlu digunakan pembagian tenaga kerja dan spelisasi yang ekstrim. Secara keseluruhan argumen tersebut menyatakan bahwa keuntungan dari pembagian tenaga kerja hanya dipusatkan pada efisien dan manfaat ekonomi dan mengabaikan variabel manusia. Kerja yang sangat terspelisasi cenderung menjadi sangat membosankan dan karena itu biasanya menyebabkan tingkat produksi menjadi turun.

E.   HUBUNGAN SKALAR

Pertimbangan utama keempat dari suatu usaha pengorganisasian adalah hubungan skalar. Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando. Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwa individu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling besar dan bahwa derajat kekuasaan individu semakin berkurang menurut posisi relative individu pada bagan organisasi. Semakin rendah posisi relative individu pada bagan organisasi, semakin kecil kekuasaan yang dia miliki.

Konsep hubungan skalar, atau rantai komando adalah hubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang atasan saja. Jika terlalu banyak atasan yang member perintah, hasil yang paling mungkin adalah kebingunan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi, suatu situasi yang mungkin akan menimbulkan ketidakefisienan dan ketidak efektifan.

 Sumber:

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf

PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN

A.   KARAKTERISTIK  UMUM PERENCANAAN

  • Definisi Perencanaan

Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Dalam istilah yang lebih resmi, perencanaan di definisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi di antara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.

  • Tujuan Perencanaan

Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud yaitu :

  1. Perlindungan (protective)

Meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan.

  1. Kesepakatan (Affirmative)

Tujuan dari kesepakatan (Affirmative) untuk Meningkatkan tingkat keberhasilan  organisasional.

Tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoodinasi dalam organisasi, tanpa adanya perencanaan biasanya di sertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efesienan.

  • Kerugian dan Keuntungan Perencanaan

Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan yaitu :

  1. Membantu Wirausahawan Beroritentasi ke Masa Depan

Wirausahawan dipaksa untuk melihat keluar dari masalah harian yang normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi dimasa mendatang.

  1. Koordinasi Keputusan

Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarangtanpa adanya tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasi keputusan.

  1. Perencanaan Menekankan Tujuan Organisasional

Tujuan organisasional adalah titik awal perencanaan, wirausahawan secara konstan diingatkan dengan apa yang ingin di capai organisasi mereka. Jika fungsi perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam organisasi, perencanaan mungkin akan menimbulkan kerugian-kerugian. Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen. Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang di gunakan untuk fungsi manajemen  lainnya seperti pengorganisasi, mempengaruhi dan pengawasan.

B.   JENIS-JENIS PERENCANAAN

Aktivitas Perencanaan di bagi menjadi 2 yaitu :

      Perencanaan Strategis

Perencanaan Strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalan jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Jangka panjang sebagai periode waktu antara 3 sampai 5 tahun kedepan. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun 3 sampai 5 tahun mendatang.

Wirausahwan mungkin mempunyai masalah dalam mencoba untuk memutuskan dengan tepat seberapa jauh mereka sebaiknya memperluas perencanaan strategis bagi masa depan. Sebagai aturan umum, mereka sebaiknya mengikuti prinsip komitmen, yaitu prinsip yang menyatakan bahwa wirausahawan hendaknya melibatkan penggunaan dana bagi perencanaan, hanya jika mereka bisa mengantisipasinya, masa depan yang bisa di prediksikan suatu hasil dari pengeluaran perencanaan sebagai hasil analisa perencanaan panjang secara realities. Biaya perencanaan adalah investasi yang bisa diantisipasi.

Strategi didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang di kembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari perencanaan strategis. Strategis organisasi hendaknya mempunyai suatu strategis, akan  tetapi agar strategi bisa berdaya guna harus konsisten dengan tujuan organisasional.

Manajemen Strategis di definisikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat pula. Strategi yang tepat guna adalah strategi yang paling sesuai bagi kebutuhan organisasi pada saat tertentu. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat langkah yang berurutan dan kontinyu:

  1. Perumusan strategi
  2. Implementasi strategi
  3. Pengukuran hasil strategi
  4. Evaluasi strategi
  •       Perencanaan Taktis

Perencanaan Taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.

Wirausahawan memerlukan baik perencanaan strategis maupun perencanaan taktis, tetapi kedua program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis.

C.   PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN

Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak, walaupun semua tingkatan manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak di bandingkan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat bawah lebih terlibat dengan kegiatan operasional dari organisasi, dan karenanya mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses perencanaan di bandingkan dengan manajemen tingkat atas. Manager menengah biasanya menggunakan waktu yang lebih banyak di banding manager tingkat bawah, tetapi lebih sedikit di bandingkan manajemen tingkat atas.

  •       Langkah – langkah Dalam Proses Perencanaan
  1. Menyatakan Tujuan Organisasi

Suatu pernyataan tujuan organisasional yang jelas perlu bagi dimulainya suatu perencanaan, karena perencanaan dipusatkan pada bagaimana system manajemen akan mencapai tujuan tersebut.

  1. Memilih Berbagai Cara Alternatif Untuk Mencapai Tujuan

Sekali tujuan organisasional dinyatakan dengan jelas, wirausahawan hendaknya memuat sebanyak mungkin alternative yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut.

  1. Mengembangkan Premis yang Menjadi Dasar Alternatif

Kelayakan penggunaan setiap alternative untuk mencapai tujuan organisasional ditentukan dengan premis atau asumsi atas mana alternative tersebut.

  1. Memilih Alternatif Terbaik untuk Mencapai Tujuan

Suatu evaluasi alternative harus memasukkan evaluasi premis atas mana alternative tersebut didasarkan. Wirausahawan biasanya akan menemukan bahwa premis atas mana alternative tersebut didasarkan adalah tidak sesuai dan karenanya dikecualikan dari pertimbangan lebih lanjut. Hal ini akan membantu wirausahawan menentukan alternative mana yang akan terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.

  1. Pengembangan Rencana Berdasar Alternatif yang Dipilih

Sesudah alternative dipilih, wirausahawan sesungguhnya mulai mengembangkan rencana-rencananya. Rencana – rencana Strategis ( Jangka Panjang) dan Taktis ( Jangka Pendek).

  1. Memfungsikan Rencana – Rencana ke dalam Tindakan-tindakan

Sekali rencana telah dikembangkan, rencana tersebut siap difungsikan kedalam tindakan-tindakan. Rencana-rencana hendaknya memberi organisasi dengan pengarahan aktivitas jangka pendek maupun jangka panjang.

D.   PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN

Pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah :

  1. Pendekatan Probabilitas Tinggi

Perencana menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Contohnya, mereka dengan hati-hati menganalisa tujuan organisasi untuk menjamin kesesuainya. Tindakan lain yang di ambil oleh perencana probabilitas tinggi adalah memverifikasi bahwa tujuan organisasional bisa diukur. Perencana harus yakin bahwa target tingkat keberhasilan bisa di ukur, dan mereka harus tahu dengan tepat bagaimana keberhasilan tersebut akan diukur.

Pendekatan probabilitas tinggi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya menghasilkan rencana yang sangat tepat. Perencana hanya memusatkan pada menemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan. Kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya tidak mendorong rencana-rencana yang kreatif. Perencanaan jarang sekali menyimpang dari masa lalu karena pendekatan probabilitas tinggi, per definisi adalah cara konservatif dalam mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan.

  1. Pendekatan Maksimisasi

Pendekatan Maksimisasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakterisik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi, tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.

Perencana biasanya menggunakan pendekatan maksimisasi dan secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan yang paling banyak digunakan adalah model matematis. Perencana membangun model matematis dari sistem yang mereka rencanakan dan kemudian mendasarkan model tersebut pada bagaimana model tersebut bereaksi dengan perubahan dari luar. Perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk :

  1. Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasi (performance) tertentu.
  2. Memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang diharapkan tersedia.
  3. Memndapatkan kesimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi) yang terbaik.

Pendekatan maksimisai perencanaan, sepertihalnya pendekatan probabilitas tinggi mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan adalah bahwa pendekatan ini secara kontiyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial penuh dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif yang cangih untuk mengembangkan rencana-rencana. Kerugian pendekatan ini adalah pendekatan ini biasanya memperlakukan komponen organisasi sebagai sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi, bahkan walau beberapa aspek dari organisasi, seperti perilaku manusia, tidak bisa diramalkan dan dikuantifikas.

  1.   Pendekatan Adaptasi

Pendekatan Adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu tidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.

Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini difokuskan pada lingkungan eksternal dan internal dari organisasi untuk diprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adalah perlu agar organisasi tetap mempunyai keberadaan. Kerugian dari pendekatan ini adalah penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibandingakan dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahawa analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencanaan dari pada sebagai alat mencapai keberhasilan.

  1. Pendekatan mana yang harus digunakan

Pendekatan perencanaan yang sebaiknya digunakan oleh wirausahawan mungkin merupakan bauran atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimisasi, dan adaptasi. Tiap pendekatan sebaiknya dalam organisasi. Kombinasi penddekatan ini menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap-tiap pendekatan.

 E.   RENCANA – RENCANA

Rencana adalah suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Perencanaan, proses evaluasi semua informasi yang relavan dan penilaian perkembangan masa depan yang mungkin, menghasilkan suatu pernyataan mengenai arah tindakan yang di rekomendasikan suatu rencana.suatu rencaba mempunyai empat dimensi besar yaitu :

  •       Perluangan Dimensi

Menguraikan jangka dimana rencana digunakan dari waktu kewaktu. Beberapa rencana khususnya dirancang untuk satu situasi tertentu yang relative berjangka pendek, rencana ini pada dasarnya tidak berulang-ulang. Rencana yang dirancang secara kontiyu ada pada jangka panjang, rencana tersebut pada dasarnya berulang-ulang.

  •       Waktu Dimensi

Waktu dari suatu rencana adalah jangka periode waktu yang diliput oleh rencana tersebut. Rencana strategi adalah jangka panjang sedangkan rencana taktis adalah jangka pendek.

  •       Jangkauan Dimensi

Jangkauan menguraikan bagian dari system manajemen total dalam mana rencana tersebut ditujukan. Semakin besar bagian system manajemen yang diliput oleh suatu rencana, semakin luas jangkauan dari rencan tersebut.

  •       Tingkatan Dimensi

Rencana tingkat atas adalah rencana yang direncana utuk tingkatan manajemen puncak, sementara rencana tingkat menengah dan bawah dirancang masing – masing untuk manajemen tingkat menengah dan bawah. Semua bagian dari system manajemen adalah saling bergantungan, tidak ada satu bagian bisa dipengaruhi tanpa mempengaruhi semua bagian lainnya.

 F.   JENIS – JENIS RENCANA

Dengan mengguanakan dimensi perluangan sebagai pendoman, rencana – rencana organisasional biasanya di bagi menjadi dua tipe rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana Tetap digunakan berulang-ulang karena rencana tersebut difokuskan pada situasi organisasional yang terjadi berulang-ulang, sedangakan Rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali karena rencana tersebut di fokuskan untuk  berhubungan dengan situasi yang relative unik dalam organisasi.

  • Rencana Tetap

–          Kebijaksanaan-kebijaksanaan

–          Prosedur

–          Aturan-aturan

  • Rencana Sekali Pakai

–          Program

–          Anggaran

G.   ALAT – ALAT PERENCANAAN

Alat –alat perencanaan adalah teknik yang bisa digunakan oleh wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana.

  • Peramalan (Forecasting)

Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yang cangih relative modern, konsep peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literature manajemen dari fayol. Arti penting peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.

  • Metode Analisa Runtun Waktu

Metode analisa runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalam grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderungan dimasa lalu yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang.

Hasil dari metode ini dipandang sangat dibutukan oleh wirausahawan. Akan tetapi, karena dalam jangka panjang produk umumnya melewati apa yang dinamakan siklus hidup produk, hasil tersebut bisa dianggap sebagai terlalu optimis. Siklus hidup produk adalah lima tahap melalui hampir semua produk dan jasa baru  akan melewatinya. Lima tahap tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan, penurunan dan kemendekan.

  • Penjadwalan (scheduling)

Pada dasarnya penjadwalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.

 Sumber:

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab10-perencanaan_organisasi_kewirausahaan.pdf

RENCANA PEMASARAAN

Wirausaha pasti akan menyusun Rencana Pemasaraan (Marketing Plan), maka untuk menjadi wirausaha itu harus mengetahui konsep-konsep tentang pemasaraan yang baik, dan segala informasi dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru bisa menyusun Rencana pemasaraan.

Rencana pemasaran merupakan bagian dari rencana bisnis untuk memulai wirausaha, pemasaraan merupakan kegiatan yang amat penting dalam operasional suatu bisnis, tidak peduli apakah bisnis kita bergerak dalam sektor industri kecil , tingkat menengah, apalagi industry besar. Ataupun kita bergerak dalam bidang perdagangan besar, dalam bidang penjualan jasa, pertokoan atau mungkin  perdagangan eceran, transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreasi dan sebagainya, yang paling penting pemasaraan menempati posisi utama.

Selain kita harus mempunyai rencana pemasaraan kita juga harus mempunyai strategi pemasaraan , dunia pemasaraan diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen dan para pedagang yang bergerak dalam komoditi yang sama maka perlu sekali di ciptakan suatu strategi pemasaraan, agar dapat memenangkan peperangan tersebut. Pemasaraan produk bisa berbagai cara misalnya melalui iklan, brosur, promosi, melalui teknologi, sosial media dan lain-lain. Bagian pemasaraan itu sangatlah penting bagi perusahaan kecil, menengah maupun besar, karena pemasaraan menawarkan produk dari perusahaan tersebut.

Pada tahap perusahaan baru di dirikan posisi bagian produksi, keuangan, personalia, dan Pemasaraan kira-kira sama pentingnya.akan tetapi, begitu perusahaan mengalami kemajuan maka porsi perhatian lebih besar diberikan ke bagian Pemasaraan, dan lebih khusus lagi fokusnya ialah “langganan”. Ini bukan berarti bagian-bagian lain didalam perusahaan tidak penting, semua bagian adalah penting, tetapi perhatian utamanya ialah bagian Pemasaraan, yang akan berhadapkan langsung dengan publik, yang sangat menentukan keberhasilan /kegagalan suatu usaha.

Rencana pemasaraan harus memusatkan kegiatannya pada bagaimana menciptakan, dan menawarkan barang untuk pebaikan mutu kehidupan, bukan hanya sekedar menawarkan barang yang memenuhi selera konsumen. Pemasaraan terpadu ini dapat dilihat pada pemasaraan jasa, pemasaraan jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaraan internal dan interaktif.

Rencana Pemasaraan eksternal berarti kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyimpankan, memberi harga, menidustrikan dan mempromosikan produknya atau jasanya ke konsumen. Rencana pemasaraan internal berarti perkerjaan dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan mendorong karyawannya agar dapat melayani konsumen sebaik-baiknya. Rencana Pemasaraan Interaktif berarti keterampilan karyawan untuk melayani langganan. Jadi Rencana Pemasaraan harus di lakukan jika perusahaan akan berkembang.

PEMBIAYAAN USAHA BARU YANG BERKEMBANG

A. Masalah-Masalah dalam Pencarian Modal
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain:
1. Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik)
2. Kurangnya pengalaman bisnis
3. Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin)
4. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
5. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha

Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain:
1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4. Preferensi dari pemodal
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal

B. Pembiayaan Bisnis
Harus dilakukan identifikasi usaha yang akan dijalankan. Melakukan identifikasi sumber pembiayaan yaitu
1. Internal (modal perusahaan)
2. Eksternal (investor, kredit bank)
Menetapkan prioritas bisnis. Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis:
a) Pendanaan tahap awal
b) Pendanaan ekspansi atau perkembangan
c) Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts

C. Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Lakukan identifikasi awal, berapa jumlah modal yang dibutuhkan
Harus ada perencanaan finansial :
Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan)
Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba)

Ada beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas :
a. Proyeksi laporan laba/rugi
b. Proyeksi laporan neraca
c. Proyeksi arus kas
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas
Analisa Pulang Pokok
Pengertian: merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi)
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi
Unsur dasar analisa pulang pokok :
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Biaya total
d. Pendapatan total
e. Keuntungan
f. Kerugian
g. Titik pulang pokok
Rumus perhitungan impas :
a. Dalam satuan unit terjual
= biaya tetap / (harga – biaya variabel)
b. Dalam rupiah penjualan :
= biaya tetap / 1 – (biaya variabel / harga)

D. Mencari Sumber Modal Usaha
Dilakukan lebih dulu penilaian terhadap kelayakan usaha
Pencarian sumber modal berasal dari :
Modal perusahaan
Modal patungan (perusahaan dengan investor)
Modal dari investor
Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua katagori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat
Hubungan dengan Pemodal
1) Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal
2) Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang
3) Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian / pengembalian modal

E. Penilaian Perusahaan
Perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan
Penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, seperti :
1. Laporan laba / rugi
2. Laporan neraca
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan arus kas
Melakukan evaluasi eksternal (melalui angket/kuis), bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan

Sumber :
http://astriaoktadary.blogspot.com/2012/10/pembiayaan-usaha-yang-berkembang_18.html

KEWIRAUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH

Seorang wirausaha selalu meningkatkan usahanya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa henti karena dengan berkreasi dan berinovasilah semua peluang dapat diperolehnya.

Wirausaha Harus juga memiliki Karakterisik diantaranya seperti :
1. Harus memiliki Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri bagi Wirausaha itu sangat penting, Karena kita akan bertemu para konsumen atau pelanggan, Harus bisa menawarkan produk kita kepada konsumen atau pelanggan tersebut, waktu kita menawarkan produk kita, kita harus percaya diri dan juga harus menyakinkan bahwa produk kita itu kualitasnya bagus, sehingga membuat para konsumen atau para pelanggan kita mau beli produk kita.

2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.

3. Berani Mengambil Resiko
Sebagai wirausaha yang baru, seseorang haruslah berani mengambil resiko dan menghadapi resiko apapun terhadap langkah yang telah diambilnya. Keberanian untuk menanggung resiko yang menjadi nilai kewirausahaan, pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis.Wirausaha menghindari situasi resiko yang rendah karena dianggap tidak ada tantangannya, dan menghindari situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil.

4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.

5. Keorisinilan
Keorisinilan atau keaslian maksudnya bahwa orang yang ingin menjadi wirausaha mempunyai ide-ide kreatif yang asli dan murni dari dirinya, bukan dari orang lain atau hasil dari plagiarism. Namun sayangnya, kebanyakan masyarakat Indonesia saat ini tak mau berfikir dan mengemukakan pendapatnya kepada orang lain. Dan karena hal tersebut, kebanyakan masyarakat saat ini lebih menyukai menjiplak pendapat orang lain dan yang lebih parahnya lagi, mereka bisa mengatasnamakan jiplakannya tersebut sebagai hasil karyanya.

6. Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausaha harus mempunyai pandangan tentang masa depannya dan sangat bertekad untuk meraih kesuksesan di masa depan. Seorang wirausaha hendaknya harus mampu menatap masa depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.

7. Jujur dan Tekun
Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang. Jika seorang wirausaha tidak jujur dan tidak tekun, bisa dipastikan wirausaha tersebut tidak akan berhasil dalam usahanya.

8. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.

9. Orientasi ke masa depan
Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.

Penentuan Potensi Wirausahaan
• Faktor – faktor yang dapat menentukan Potensi Kewirausahaan sebagai berikut :
1. Kemampuan Inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan tolerasi kepada tujuan
6. Objekvitas Tanggung jawab
7. Kemampuan beradaptasi
8. Kemampuan sebagai pengorganisir dan administrator

Metode Analisa Diri Sendiri
• Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
• 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
• Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan

Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
• Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
• Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
• Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
• Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri
Pengembangan N ACH
Penjelasan mengenai Perkembangan NACH Sebagai berikut :
1. Tahap Pertama dalam pelatihan membantu menyadarkan orang – orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan . Mereka diminta untuk menulis rencana – rencana tertentu bagi perunahan pribadi untuk dua tahun yang akan datang.
2. Tahap kedua dipusatkan untuk pengembangan diri apa yang diistilahkan sindrom prestasi. Individu – individu diajurkan untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain sebagai pribadi dengan n Ach tinggi.
3. Tahap ketiga berhubungan dengan dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang – orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.

Manajemen Kewirausahaan
Dalam menjalankan usaha wirausaha akan mengelola sumber daya yang dimiliki. Sumber daya itu biasanya meliputi 5 M: Man (manusia), Material (bahan baku, peralatan), Method (metode, prosedur), Money (uang), Market (pasar). Kelima sumber daya harus dikelola dan didayagunakan secara efektif dan efisien.
Efektif artinya dapat menjalankan usaha sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sedangkan efisien adalah melakukan kegiatan dengan selalu membandingkan antara input (masukan) dan output (keluaran). Output harus lebih besar daripada inputnya. Agar wirausaha dapat mencapai tujuan dengan efekti dan efisien, yaitu meningkat kesejahteraan pemilik dan karyawan, yang diukur dari perolehan laba yang dicapai. Wirausahawan dituntut memiliki ketrampilan dan kemampuan manajerial. Ketrampilan manajerial adalah ketrampil dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yang meliputi antara lain:
1. Menyusun Perencanaan (Planning)
2. Mengorganisasikan Sumber Daya (Organizing)
3. Memimpin SDM (Leadership)
4. Mengkoordinasi Sumber Daya (Coordinating)
5. Mampu Mengendalikan Usaha (Controlling)

Sumber:
http://rosmaliadaniasih.blogspot.com/2012/04/kewirausahaan.html
http://d-dan-20.blogspot.com/2010/12/kewirausahaan.html

Travelling kota Bogor

Bulan Desember 2 tahun yang lalu saya dan teman – teman saya ke daerah kota bogor, kami mau ketempat tempat air terjun yang ada di dareah kota bogor, tempatnya di Gunung Gede, sudah sampai ke tempat gunung gede, ternyata kami harus mendaki gunung gede tersebut, saya lupa berapa kilo yang harus di daki, pokoknya sampai di air terjun membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di air terjunnya, saat naik tenaga masih ada, dan semangat untuk naiknya, kanan kiri kami hutan – hutan sangat sangat seram, udah di seperempat perjalan tenaga kami cukup berkurang, akhirnya kami istirahat terlebih dahulu, setelah tenaga kembali pulih akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Pas udah setengah jalan nafas aja itu sudah susah banget, tapi kami tetap untuk mencobanya kembali, karena kita merasa sudah tanggung banget untuk ke air terjunnya, cukup banyak orang – orang yang di bantu oleh petugas dari sana, cape banget rasanya, setelah meneruskan perjalanan. Akhirnya kami sampai juga ke tempat air terjunnya, air terjunnya indah sekali, ke bayar semua rasa capenya dengan melihat air terjun dan pemandangan yang sangat indah itu. Kita main air, dan foto – foto di sana, setelah sudah puas dengan main airnya kami akhirnya turun dan meninggalkan air terjun yang ada di gunung gede tersebut. Setelah kami dari air terjun gunung gede di daerah kota bogor, kami melanjutkan ke wisata Matahari yang ada juga di daerah kota bogor tersebut, disana kita juga jalan – jalan, ada yang cukup menarik di sana yaitu Arum jeram, awalnya melihat orang yang asik banget main arum jeram, dan saya dan teman – teman saya untuk mencoba main arum jeram tersebut, awalnya sempat takut dan deg –degan juga kalo perahunya jatuh gimana ya.., kami memberanikan diri untuk coba, setelah memakai peralatan kami naikm keperahunya, dan arusnya juga ckup deras banget, tapi itu lah membuat lebih asik, jika kalo arusnya tidak begitu deras paling juga perahunya Cuma jalan – jalan biasa aja,  awalnya pelan – pelan terus lama kelamaan menjadi kencang, saya dan teman –teman saya menikmati itu semua. Kami mencoba lagi karena kami ketagihan main arum jeram, yang ke 2 ini perahu kami jatuh, kami semuanya tenggelam, tapi kami serasa senang banget saat itu. Mungkin lain waktu kami akan mencoba main arum jeram yang lebih dari ini. 🙂

Gambar    Gambar

Travelling Yogyakarta

Waktu perpisahan sekolah, sekolah saya berencana untuk wisata ke dareah Yogyakarta. Setelah beberapa minggu UN dari pihak sekolah mengadakan untuk jalan-jalan ke Yogyakarta. Kami berangkat dari sekolah jam 12 siang pada hari rabu, di perjalanan mobil itu yang paling bosen karena kami menempuh sekitar 23 jam. Tapi kami mampir dulu ke solo baru kami ke Yogyakarta. Di solo kami ke tempat air terjun yang sangat indah sekali, kami bermain air di sana, dan senang – senang. Kami kembali ke bus untuk perjalan kembali, sekitarnya jam 7 malam kami  sampai ke tempat penginapan, tapi kita menginap bukan di hotel, tapi kita nginap di rumah penduduk di bawah kaki gunung merapi, kami beristirahat, keesokan harinya kami jalan – jalan sekitar situ, kami ke kali kuning yang bekas kena gunung merapi,  dan disana kami bikin batik, main alat musik Tradisional main angklung, gong, kecapi, dan lain – lain. Disana penduduknya juga ramah, baik, oya dan kami juga di ajarkan untuk membikin kopi, da juga diajarkan bikin ap aja dari daun pisang. Padahal saya dan teman –teman saya mau kerumah nya mbah marijn, karena waktunya tidak cukup untuk ke rumahnya mbah marijan, kami pun tidak jadi ke sana, mungkin lain waktu bisa ke rumahnya mbah marijan, jika saya dan teman – teman saya bisa kembali ke desa penting yang ada di Yogyakarta. Sedih banget waktu kami meninggalkan desa itu, pokoknya pengalaman itu kami tidak bakal lupakan. Terima kasih ya untuk desa penting Yogyakarta. Setelah kami dari desa penting Yogyakarta kami melanjutkan ke candi Borobudur, mungkin itu pertama kalinya saya pergi ke candi Borobudur, ternyata tempatnya sangat bagus sekali, indah dan bersih juga, tempatnya nyaman sekali. Emm . . . jadi pengin lagi ke candi Borobudur, saya dan teman – teman saya jalan – jalan untuk melihat candi Borobudur ini. Setelah menemukan tempat yang bagus dan utuk di foto, saya dan teman – teman saya foto. Di sana saya melihat Biksu dan macam – macam agama di sana. Setelah dari candi Borobudur kami ke tempat untuk membeli oleh – oleh tempatnya malioboro. Di Malioboro banyak sekali souvernir – souvernir di sana dari baju – baju khas Yogyakarta, makan – makanan dan pernak – pernik sana dan harga nya juga cukup murah. Setelah ke malioboro kami pun  pulang ke bekasi.

Gambar

Hobi Olahraga

Cukup banyak olahraga yang saya lakukan seperti Lari, futsal, bulu tangkis dan lain – lain. Dulu waktu masih SMA kelas 2, saya dan teman – teman saya jika pulang sekolah, ya pulang aja, akhirnya kami berkumpul untuk mengadakan ya latihan futsal dari pada pulang sekolah langsung pulang aja, tapi latihan futsal ini di lakukan 1 minggu 1 hari tapi misalnya ada waktu ya 2 hari seminggu main futsal. Ada cerita yang menarik tentang futsal, temanya teman saya dulu ada yang pernah ajakin sparing, alu saya dan teman – teman saya sparing, kita akui mereka main futsal jago , ya kami kalah dengan mereka tapi itu tidak menjadi pelajaran saya, kalau kita harus lebih belajar lagi.  selain olahraga futsal  saya juga suka main bulu tangkis, awalnya Cuma liat orang main bulu tangkis di samping rumah,  akhirnya saya mencoba main bulu tangkis sama bapak saya setiap paginya, ternyata main bulu tangkis itu juga cukup menyenangkan. Pernah ditawarkan sama bapak saya untuk latihan bulu tangkis dekatdengan rumah, tapi saya tolak karena waktunya tidak ada, dari pagi hingga sore saya kuliah, malamnya saya sudah sangat cape, mungkin lain waktu saya bisa sempatkan waktu untuk latihan. Waktu itu pernah kepikiran untuk ikut club bulu tangkis di kampus, karena tempat latihannya jauh maka saya tidak untuk ikut club itu, yaudah saya latihan – latihan saja di rumah, main bulu tangkis sama bapak, teman, ade, ataupun dengan tetangga saya, atlet saya saya gemari adalah ibu Susi susanti dia atlet yang mengharumkan bangsa ini dengan meraih sederatan kejuaran, beliau tetap menunjukkan sikap tenang bahkan terlihat tanpa emosi di saat-saat angka penentuan. Semangatnya yang pantang menyerah meski angkanya tertinggal jauh dari lawan membuat banyak pendukungnya menaruh percaya bahwa Susi pasti menang. Saya suka kepada Susi Susanti itu karena dia berusaha untuk berusaha menjadikan dirinya sebagai contoh bagi para pemain lainnya. Ia sangat berdisiplin dengan waktu saat berlatih atau di luar latihan. Sementara di lapangan ia memperlihatkan semangat pantang menyerah sebelum pertandingan berakhir. Selain Susi Susanti saya juga gemari Haryanto Abri, Taufik Hidayat, Rudi Hartono Kuriawan dan lain –lain. Mereka sudah mengharumkan Negara Indonesia ini dan sangat berjasa untuk Negara Indonesia ini. Mungkin sampai disini saya bercerita tentang hobi saya ini. Terima kasih 🙂

Gambar