KOMENTAR KASUS DAHLAN ISKAN DALAM MOBIL LISTRIK

Komentar saya tentang kasus Dahlan Iskan dalam kasus mobil listrik. Dahlan Iskan mantan menteri BUMN belum dijadikan sebagai tersangka, beliau hanya dijadikan saksi dalam kasus mobil listrik dengan dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 32 Miliyar. Bapak Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN lalu diserahi tugas menyiapkan untuk mempromosikan kemampuan Indonesia membuat mobil listrik, uang yang dikumpulkan dari promosi BUMN yang tertarik untuk mendanai untuk mobil listrik tersebut. Ada 3 yang tertarik untuk membiayai mobil listrik tersebut yaitu Pertamina, PT GAS, dan BRI, ketiganya menyatakan berminat bukan ditunjuk untuk membiayai mobil listrik tersebut. Dalam kasus ini yakni ada 2 tersangka yaitu Dasep Ahmadi dari PT Saimas Ahmadi Pratama serta Agus Suherman dirut perum perikanan Indonesia juga mantan pejabat Bina Lingkungan Kementerian BUMN. Dasep Ahmadi tidak memenuhi kewajiba menyelesaikan pengadaan mobil listrik, dasep diminta untuk mebuat mobil listrik 16, tetapi hanya 3 mobil listrik yang jadi, sedangkan Agus Suherman menyalahi wewenang dengan meminta BRI, PGN dan Pertamina mengucurkan dana untuk proyek itu senilai Rp. 32 miliyar

MENGHITUNG SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL

lapsumber 1
Lapsumberdana1
Lapsumberdana2
Lapsumberdana3
lapsumb1

Dari laporan sumber – sumber diatas nampak yang paling menonjol adalah Laba operasi, dan penggunan dana yang menonjol adalah persediaan, dengan bertambahnya persediaan, maka perusahaan tidak perlu kuatir atas persedian tersebut. Dari analisis sumber-sumber dan penggunaan dana dari PT. Gudang Garam dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut menggunakan dananya dalam tahun 2007 dan 2008 sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk persediaan.

MENGHITUNG LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO-RASIO

lap 2
lap3
Contoh laporan keuangan yang menggunakan rumus analisis rasio

1. Rasio Likuiditas adalah Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek (kurang dari 1 tahun).
Metode Rasio Likuiditas:
• Current ratio
• Cash ratio
• Acid test (Quick) ratio
• Capital working turn over
• Current ratio adalah Perbandingan antara current assets (aktiva lancar) dengan current liabilities (hutang lancar).
Rumus : Current ratio = Aktiva lancer/Hutang lancar
= 31,376,459/13,534,319
= 2,31atau 231 %
• Cash ratio adalah perbandingan antara kas dan efek dengan hutang lancar.
Rumus :Cash ratio = Kas + Efek/Hutang lancar
= 1,094,895 + 0/13,534,319
= 0,08 atau 8%
• Acid test (Quick) ratio adalah Perbandingan antara aktiva lancar (diluar persediaan) dengan hutang ancar. Beberapa ahli menyebutkan aktiva lancer hanya terdiri dari kas dan surat berharga.
Rumus : Acid test (Quick) ratio = Kas + Efek + Piutang/ Hutang lancar
= 1,094,895 + 0 + 923,522/13,534,319
= 0,14 atau 14%

• Capital working turn over adalah perbandingan antara aktiva lancar yang telah dikurangin hutang lancer dengan jumlah aktiva.
Rumus :Capital working turn over = Aktiva lancar – Hutang Lancar/Jumlah Aktiva
= 31,376,459- 13,534,319/40,083,410
= 0,44 atau 44%
2. Rasio Solvabilitas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya
Macam-macam rasios olvabilitas adalah:
• Rasio total hutang terhadap total asset
• Rasio hutang terhadap modal
• Times interest Earned
• Rasio total hutang terhadap total asset adalah untuk menghitung seberapa besar porsi dana disediakan oleh kreditur untuki nvestasi aset
Rumus :Rasio total hutang terhadap total asset = Total Kewajiban/Total Aktiva
= 14,537,757/40,083,410
= 0,36 atau 36 %
• Rasio hutang terhadap modal adalah Jumlah rupiah yang dipinjam untuk investasi ekuitas.
Rumus :Rasio hutang terhadap modal = Hutang Lancar + Hutang jangka panjang/Jumlah Modal
= 13,534,319 + 1,003,438/25,545,633
= 0,56atau 56%
• Times interest Earned adalah mengukur kemampuan perusahaan membayar beban tetap bunga dengan laba sebelum pajak.
Rumus :Times interest Earned = EBIT /BebanBunga
= 6,614,971/ 253,002
= 26,1 x
3. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Metode Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas:
• Gross Profit Margin
• Operationg Income ratio
• Net Profit Margin
• Net Earning Power Ratio
• Gross Profit Margin adalah perbandingan antara penjualan dikurangin HPP dengan penjualan
Rumus : Gross Profit Margin = Penjualan – HPP/Penjualan
= 41,488,352 – 31,754,984/41,488,352
= 0,24atau 24 %
• Operationg Income ratio adalah perbandingan antara penjualan dikurangin HPP dan biaya dengan penjualan
Rumus :Operationg Income ratio = Penjualan – HPP – Biaya/Penjualan
= 41,488,352 – 31,754,984/41,488,352
= 0,15atau 15 %
• Net Profit Margin adalah rasio yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan yang tinggi menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu.
Rumus : Net Profit Margin = Keuntungan neto Sesudah pajak/Penjualan Neto
= 4,958,102/41,488,352
= 0,11atau 11%
• Net Earning Power Ratio adalah perbandinagan antara Keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah aktiva
Rumus :Net Earning Power Ratio = Keuntungan neto sesudah pajak/Jumlah Aktiva
=4,958,102/40,083,410
= 0,12atau 12%

TEORI ANALISIS RASIO

Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan finansiil suatu perusahaan, seorang penganalisa finansiil memerlukan adanya ukuran atau “yardstick” tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansiil adalah “rasio”. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “arithmetical terms”. Macamnya rasio finansiil banyak sekali, karena rasio penganalisa dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Rasio dapat digolongkan dalam 3 golongan yaitu:

  1. Rasio Neraca ( Balance sheet ratios) ialah rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca misalnya current ratio, acid-test ratio, current assets to total assets ratio, current liabilities to total assets ratio dan lain sebagainya.
  2. Rasio Laporan Laba &Rugi (income statement ratios) ialah rasio yang disusun dari data yang berasal dari Laba&Rugi misalnya gross profit margin, net operating margin, operating rasio dan lain sebagainya.
  3. Rasio Antar Laporan ( Inter statement ratios) ialah rasio yang disusun dari data yang berasal dari neracadan data lainnya berasal dari laba&rugi, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan lain sebagainya.

Ada pula yang mengemlompokkan rasio dalam rasio likuiditas, rasio leverage, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas rasio aktivitas dan rasio profitbilitas.

  1. Rasio Likuiditas ialah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segara harus dipenuhi. Jumlah alat – alat pembayaran (alat likuid) yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan “kekuatan membayar” dari perusahaan yang bersangkutan.
  2. Rasio Solvabilitas ialah suatu perusahaan yang diukur dengan membandingkan jumlah aktiva (total assets) di satu pihak dengan jumlah utang (baik jangka panjang atau pendek) dilain pihak. Cara lain dapat digunakan untuk mengukur solvabilitas ialah dengan membandingkan modal sendiri (net worth) yang ini merupakan kelebihan nilai (excess value) dari aktiva di atas utang disatu pihak dengan jumlah utang dilain pihak.
  3. Rasio Rentabilitas ialah suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba periode tertentu.
  4. Rasio Leverge ialah kemampuan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
  5. Rasio Aktivitas ialah kemampuan perusahaan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.
  6. Rasio Profitabilitas ialah rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan.

Adapun juga analisis rasio pemegang saham biasa, analisis rasio kerditor jangka pendek dan analisis rasio kerditor jangka panjang.

  • Analisis Rasio – Pemegang Saham Biasa

Sejumlah rasio keuangan deigunakan untuk memperkirakan seberapa baik pengelolaan perusahaan dilihat dari pemegang saham. Rasio ini biasanya mengutamakan pada laba bersih, deviden, ekiutas pemegang saham.

  • Earnings per share

Earnings per share dihitungdengan membagi laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan rata-rata jumlah saham biasa yang beredar selama satu tahun. Laba berseih yang tersedia untuk pemegang saham biasa adalah laba bersih dikurangi dengan deviden yang dibayarkan kepada para pemegang saham preferen.

  • Price – Earnings Ratio

Digunakan secara luas oleh investorsebagai panduan umum untuk menilai saham. Price- Earnings ratio yang tinggi menunjukkan bahwa investor bersedia untuk membayar dengan harga premium untuk saham perusahaan karena perusahaan diharapkan untuk menghasilkan pertumbuhan earnings yang lebih tinggi. Sebaliknya jika para investor percaya bahwa prospek pertumbuhan dimasa mendatang terbatas, price-earnings ratio perusahaan akan relative rendah.

  • Analisis Rasio – Kreditor Jangka Pendek

Kreditor jangka pendek seperti pemasok, ingin dibayar tepat waktu. Oleh karena itu mereka akan memfokuskan pada arus kas dan modal kerja karena menjadi sumber utama kas dalam jangka pendek.Jumlah modal kerja yang tersedia menjadi bahan perhatian dari kreditor jangka pendek karena jumlah tersebut menunjukan aktiva didanai dari sumber modal jangka panjang dan tidak membutuhkan pelunasan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, semakin besar modal keja, semakin besar pelindungan yang dimiliki untuk kreditor jangka pendek dan lebih besar keyakinan bahwa utang jangka pendek akan dilunasi tepat waktu jatuh tempo. Meskipun modal kerja yang besar merupakan hal yang melegakan bagi para kreditor jangka pendek.

  • Analisis Rasio – Kreditor Jangka Panjang

Posisi kreditor jangka panjang berbeda dengan kreditor jangan pendek. Kreditor jangka panjang menaruh perhatian terhadap kemampuan perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang untuk memenuhi kewajibannya. Mereka memberikan perhatian terhadap kemampuan perusahaan jangka pendek karena bunga atas pinjaman biasanya dibyarkan secara periodik. Mereka menaruh perhatian terhadap kemampuan perusahaan dalam jangka panjang karena mereka mengharapkan dibayar sesuai dengan jadwal yang sudag disepakati.

Kreditor jangka panjang selalu dihadapkan pada resiko yang lebih besar dibandingkan kreditor jangka pendek, perusahaan diharuskan mematuhi serangkaian aturan untuk perlindungan kreditor jangka panjang. Contohnya peraturan yang memberikan perlindungan kreditor adalah menjaga tingkat minimum modal kerja dan pembatasan pembayaran deviden terhadap pemegang saham biasa. Meskipun aturan tersebut digunakan secara luas, aturan tersebut harus dilihat sebagai dukungan yang lemah terhadap kecukupan earnings dimasa depan dilihat dari taksiran terhadap perlidungan dan keaamanan. Kreditor tidak ingin datang ke pengadilan untuk mendapatkan klaim mereka, mereka akan lebih senang apabila mereka mendapatkan bunga pinjamandan akhirnya pokok pinjam secara normal dan arus dana konsiten dari perusahaan.

Sumber : Riyanto, Bambang. Prof., Dr., 2010. Pembelanjaan Perusahaan .BPFE, Yogyakarta

Norren, Garrison., 2001. Akuntansi Manajerial (Ahli Bhs, A, Totok Budisantoso, S.E., Akt) Jakarta : PT Salemba Empat.

Resep Sosis Solo

Sosis solo makanan yang berasal dari solo. makanan ini hampir sama dengan lumpia,Hanya saja kalau sosis solo isinya daging sapi maupun ayam, sedangkan lumpia biasanya sayuran. Tekstur kulit dari sosis solo sendiri lebih tebal daripada lumpia. Kulit lumpia cenderung lebih garing dan crispy. Jajanan ini sangat cocok disantap bersama dengan saos maupun cabai rawit.

cara membuat sosis solo :

Bahan Kulit :
– 300 gram Tepung Terigu
– 4 buah Telur Ukuran Besar, kocok lepas
– 700 ml Air
– 1 sdm Gula Pasir
– 1 sdt Garam
– 1/4 sdt Merica Bubuk
– 3 sdm Margarin, lelehkan

Bahan Isi :
– 500 gram Daging Sapi giling, haluskan (Jika menggunakan daging ayam, rebus, suwir dan haluskan)
– 3 siung Bawang Putih, cincang halus
– 5 siung Bawang Merah, iris tipis
– 100 ml Air
– 1 batang Daun Bawang, iris halus
– 1 sdt Gula Pasir
– 1/4 sdt Merica Bubuk
– 1/4 sdt Ketumbar Bubuk
– 2 sdm Minyak Goreng untuk menumis
– 1,5 sdt Garam (sesuai selera)

Pelapis :
– 1 – 2 butir Telur, kocok lepas

Cara Membuat :
1. Buat isinya : Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum. Tambahkan daun bawang. Masukan daging giling, aduk hingga berubah warna. Tuang sedikit air. Masukkan gula pasir, garam, ketumbar bubuk dan merica bubuk. Aduk rata. Masak hingga air kering sambil sesekali di aduk. Cicipi, tambahkan bumbu jika ada yang kurang. Matikan api. Dinginkan.
2. Buat Kulit : Campur gula pasir, garam, merica bubuk dan tepung terigu. Aduk rata. Masukan telur dan tuangi air sedikit demi sedikit sambil di aduk rata dengan tangan sampai halus. Saring agar tidak bergerindil. Masukan margarin leleh. Aduk rata.
3. Panaskan wajan datar anti lengket, oles sedikit dengan margarin. Tuang 1 sendok sayur, ratakan adonan dengan memutar wajan. Dadar hingga matang dan lakukan sampai adonan habis.
4. Ambil selembar kulit, beri isi daging. Lipat dan gulung. Lakukan sampai adonan habis
5. Panaskan minyak untuk menggoreng, celupkan sosis solo ke kocokan telur, goreng hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Sajikan dengan cabai rawit atau saus sambal.

Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi

Pada masa kepemimpinan Kepala Daerah dengan sebutan pertama kali Walikota Bekasi dimulai tahun 1998 s/d sekarang, saat itu Walikota Bekasi Periode 1998—2003 dipimpin oleh H. N. SONTANIE. Pengelolaan Pendapatan Daerah pada masa kepemimpinan H. N. SONTANIE mengalami 2 kali perubahan yakni :

  1. Periode Pertama tahun 1998—2000 pengelolaan pendapatan dibawah naungan lembaga berbentuk dinas yang bernama Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota Bekasi.
  2. Periode Kedua tahun 2001—2004 pengelolaan pendapatan dibawah naungan lembaga berbentuk Badan yang bernama Badan Pengelolaan Keuangan, Kekayaan dan Aset Daerah (Bakukeda) Kota Bekasi.

Periode selanjutnya yakni tahun 2003—2008 Walikota Bekasi dipimpin oleh AKHMAD ZURFAIH, masa kepemimpinan beliau pengelolaan Pendapatan dimasa awal kepemimpinannya masih bernama Bakukeda Kota Bekasi. Memasuki tahun kedua kepemimpinan beliau yakni di Bulan Juni 2004 pengelolaan pendapatan daerah masih dibawa naungan lembaga berbentuk Badan yakni bernama Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi (Bapenda) Kota Bekasi periode tahun 2004—2008.

Walikota Bekasi selanjutnya periode 2008—2013 kepemimpinan Pemerintah Kota Bekasi dipegang oleh H. MOCHTAR MOHAMAD, pada masa beliau ditahun pertama pengelolaan pendapatan daerah masih bernama Bapenda Kota Bekasi. memasuki awal tahun kedua kepemimpinan beliau pengelolaan pendapatan daerah menyesuikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut pengelolaan pendapatan daerah dibawah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berbentuk Dinas yakni yang bernama Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) periode tahun 2009—2011. dikarenakan terlalu besarnya beban lingkup dari DPPKAD Kota Bekasi sehingga kurangnya fokus dalam urusan pengelolaan pendapatan maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah, maka pengelolaan pendapatan daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bekasi. walaupun Perda tentang Dispenda telah disahkan pada tahun 2010 namun berlaku efektifnya Dispenda Kota Bekasi yakni pada Bulan Juni Tahun 2011 s/d sekarang.

PENGERTIAN DAN SUB SISTEM CBIS

Pengertian CBIS (Computer Based Information System)
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

Sub-sub sistem di CBIS
1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan. Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten informasi lain. SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing.

Tugas utama sistem informasi ini adalah:

  • Pengumpulan data
    Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang melibatkan elemen lingkungan maka kegiatan tersebut disebut dengan transaksi, tindakan tersebut dijelaskan dengan sebuah catatan data, pencatatan ini dikenal dengan istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
  • Manipulasi data
    Adalah tugas yang berupa pengubahan data menjadi informasi. Manipulasi data meliputi:
    – Classification, identifikasi dan pengelompokan data menggunakan pengkodean terhadap catatan transaksi.
    – Sorting, penyusunan sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lainnya.
    – Calculating, operasi aritmetika dan logika yang dilakukan pada eleem data.
    – Summarizing, penyimpulan data sehingga dihasilkan total, rata-rata dan lain-lain.
  • Penyimpanan data
    Data yang telah dicatat kemudian disimpan dalam media penyimpanan sekunder, dan diintegrasikan secara logis dalam bentuk database.
  • Menyediakan dokumen
    SIA menghasilkan informasi untuk individu atau organisasi baik didalam maupun diluar perusahaan, yang dipicu oleh dua hal, yaitu:
    – Tindakan, yaitu output yang dihasilkan jika terjadi sesuatu.
    – Waktu, yaitu output yang dihasilkan pada saat tertentu.

Karakteristik SIA;

  • Melaksanakan tugas yang diperlukan.
  • Berpegang pada prosedur yang relatif standar.
  • Menangani data yang rinci.
  • Berfokus pada historis.
  • Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal.

Peran SIA Dalam CBIS

  1. SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.
  2. SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan atau sub unit dibawahnya.

  • Sumber daya SIM
    Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
  • Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan. Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
  • SIM dan SIA
    SIM menggunakan data yang disediakan SIA dalam database, dan informasi lain yang berasal dari lingkungan. Isi dari database tersebut digunakan oleh software untuk membuat laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika untuk mensimulasikan aspek operasi perusahan, Berbeda dengan SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.
  • SIM & EntIS
    SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise Information System (EntIS)
  • Software Pembuat Laporan
    Software pembuat laporan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Dari bentuknya laporan periodik dan laporan khusus mungkin terlihat sama. Perbedaan terdapat dari timeliness dan time horizon.Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu, SIM periode awal terbatas pada penyediaan laporan periodik saja, tetapi hal ini menjadi sukar diterima ketika SIM telah menerapkan
  • HRIS dan EIS.
    Laporan khusus disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, sepertl laporan kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari query database. Laporan khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang terjadi atau baru saja terjadi, berbeda dengan laporan periodik yang lebih berorientasi pada masa lalu atau apa yang telah terjadi.Laporan bisa juga merupakan gabungan dari laporan periodik dan laporan khusus, misalnya untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan Management by exception. Management by exception dapat dimasukan kedalam laporan dalam empat cara yaitu.
    – Laporan jika terjadi pengecualian, seperti pada contoh berikut, data yang ditampilkan hanya untuk data lembur saja.
    – Laporan menggunakan urutan untuk menonjolkan suatu pengecualian. Laporan berikut memperlihatkan komoditas mana yang memiliki nilai penjualan terbesar sampai terkecil.
    – Laporan berdasarkan pengelompokan suatu pengecualian. Laporan dirancang sehingga manajer dapat mencari perkekecualian pada area tertentu, misalnya jika dia ingin melihat piutang yang berumur lebih dari 90 hari.
    – Laporan yang menunjukan variansi dari normal, misalnya laporan yang ingin menunjukan berapa perbedaan antara arget penjualan dan penjualan sebenarnya.

3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.

Keputusan terbagi menjadi:

  • Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
  • Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:

  • Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
  • Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
  • Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
  • Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sytem):

  • Jenis pertama hanya memungkinkan manajer mengambil elemen keputusan, seperti bertanya berapa jumlah penjualan wilayah X.
  • Jenis kedua menungkinkan memperoleh laporan khusus dari suatu file, misalnya laporan persediaan.
  • Jenis ketiga memungkinkan manajer mendapat laporan yang berasal dari berbagai file, seperti laporan laba rugi.
  • Jenis keempat memungkinkan manajer melihat dampak-dampak berbagai keputusan. Misalnya perubahan harga produk dan implikasinya terhadap keuntungan.
  • Jenis kelima memungkinkan manajer menerima usulan keputusan, misalnya memperolah harga jual optimal yang diproleh dari sebuah model matematika.
  • Jenis keenam adalah DSS yang mampu memberikan keputusan, misalnya komputer yang memutuskan besarnya premi untuk nasabah berusia dibawah 25, bekerja di Trans Am, Tinggal Di Houston dll.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sytem):

  • Membantu manajer membuat keputusan untuk pemecahan masalah semi terstruktur.
  • Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
  • Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.

4. Automasi Perkantoran
Automasi Perkantoran disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:

  • Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
  • Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
  • Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
  • Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.

Tujuan Automasi Perkantoran

  • Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja.
  • Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer.
  • Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.

Aplikasi OA yaitu Word Processing, E-Mail, Voice Mail, Electronic Calendaring, Audio Conferencing, Video Conferencing, Computer Conferencing, Facsimile, Videotex, Imaging, Desktop Publishing.

5. Sistem Pakar
Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.

Karakteristik Sistem Pakar

  • Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
  • Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
  • Memecahkan masalah dengan penalaran.
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.

Bagian Sistem Pakar

  • User Interface adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
  1. Input terdapat empat metode yaitu Menu, Commands, Natural Languange, Customized Interfaces
  2. Output Sistem Pakar antara lain: Penjelasan dari pertanyaan, dan Penjelasan dari penyelesaian masalah
  3. Knowledge Base adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.
  4. Interference Engine adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi benar naka satu tindakan diambil.
  5. Development Engine adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.

Contoh Sistem Pakar;

  • XSEL
    Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
  • MYCIN
    Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
  • PROSPECTOR
    Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.

Sumber : http://www.perpuskita.com/cbis/624/

Peranan Kualitas Produk dan Jasa

A.Pengertian Kualitas
Menurut Gaspers (1997) kualitas adalah totalitas dari fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh produk yang sanggup untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler (1997) adalah seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kesempatan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.
B.Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa Menurut Para Ahli
Dimensi kualitas produk menurut Fandy Tjiptono (2002:25) adalah:
Kinerja (Performance)
Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)
Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification)
Keandalan (Realibility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.
Daya tahan (Durability)
Estetika (Easthetica)
Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)
Dimensi kemudahan perbaikan (Serviceability)
Dimensi kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Kotler (2005:122-123) adalah:
Reliability (kehandalan)
Responsiveness (daya tanggap)
Assurance (jaminan)
Empahty (empati)
Tangibles (berwujud)
C. Dasar-dasar Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah konsep/pengertian bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas yang diinginkan dalam proses, hasil/produk, dan jasa dengan cara mempratekan manajemen dasar.
Beberapa konsep manajemen kualitas:
– Trilogi Kualitas Juran
Trilogi ini adalah jawaban untuk pertanyaan seperti “berapa banyak modal yang harus perusahaan tanamkan modalnya untuk kualitas?”. Joseph Juran dalam buku Raymond McLeod Jr (1995:97) mempersingkat kualitas menjadi tiga proses dasar yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, peningkatan kualitas. Penekanan perencanaannya dijelaskan pada pemenuhan kebutuhan pelanggan dan diikuti dengan mengadakan sebuah cara kendali dan cara kegiatan mencapai peningkatan.
– Empat belas pokok deming Seorang professor statistik di Universitas New York, Amerika Serikat, W. Edwards Deming pada tahun 1940 membantu Jepang untuk merehabilitasi kemampuan industrinya setelah perang dunia II. Banyak keberhasilan yang dicapai karena pengaruh deming. Deming menjadi terkenal untuk empat belas nilainya yang member peran dalam mencapai kualitas.
– Total Quality Control Feigenbaum Menurut Feigenbaum, kualitas bukan tanggung jawab bagian manufaktur saja, tetapi tanggung jawab seluruh perusahaan, yang dikenal dengan “total quality control – TQC”
D. Total Quality Manajemen
TQM adalah pendekatan manajemen yang lebih strategis untuk peningkatan bisnis. Kualitas didefiniskan sebagai pemenuhan atau terlampuinya kebutuhan dan yang diharapkan dari pelanggan untuk produk dan jasa. Hal ini meliputi ciri-ciri dan sifat-sifat khusus diantaranya; tampilan kinerja, tahan uji, daya tahannya, tanggap/mau mendengarkan. Estetika, dan nama baik.
Perusahaan menggunakan TQM dengan tujuan:
– Lebih baik, lebih memikat, mengurangi factor tidak tetap pada kualitas produk atau jasa.
– Lebih cepat
– Lebih lentur/leluasa dalam mengatur perubahan volume permintaan pelanggan, dan menyempurnakan permintaan yang ada
– Meminimalkan biaya melalui peningktaan kualitas, pengurangan daur-ulang, dan menghilangkan pemborosan tanpa perlu menambhakan biaya.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
– Kualitas didefinisikan oleh pelanggan.
– Kualitas dicapai oleh manajemen.
– Kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan.
E. Kualitas dan Keunggulan Kompetitif
Kerugian kualitas yang buruk :
Kehilangan bisnis karena pelanggan pindah ke yang lain.
Tuntutan hukum, karena kualitas buruk pelanggan bisa menuntut secara hukum.
Kehilangan produktivitas.
Biaya-biaya :
• Biaya kegagalan (failure cost) biaya yang terjadi karena kualitas buruk.
• Biaya penilaian (appraisal cost), biaya pemeriksaan kualitas di pabrik.
• Biaya pencegahan (prevention cost).
Keuntungan kualitas yang baik :
Kualitas baik bisa meningkatkan penjualan dan biaya yang rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.
F. CBIS Memperbaiki Kualitas Produk dan Jasa
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Peranan CBIS dalam memperbaiki kualitas produk dan jasa bagi suatu perusahan, adalah dengan penggunaan CBIS pihak manajemen selaku pihak yang berwenang dalam pengembangan kualitas produk dan jasanya dapat mengambil informasi mengenai keadaan pasar saat itu, dimana antaranya dapat mengambil informasi mengenai tanggapan pasar tentang barang dan jasa yang telah diproduksi, persaingan produk sejenis dipasaran dan informasi penjualan produk dan jasa dipasaran.
Contoh :
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju dan bersaing di lingkungan yang penuh gejolak ini.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan salah satu alternatif jawaban yang tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.
G. Menetapkan Program TQM
Pendekatan Top-Down untuk TQM yaitu dimulai dari CEO dan akhirnya melibatkan semua pihak di perusahaan. Adapun prosesnya adalah :
1. Memutuskan untuk mengikuti TQM
2. Menetapkan budaya kualitas
3. Menetapkan pengawasan manajemen puncak.
H. Mencapai Manajemen Kualitas dalam Jasa Informasi
• Mengidentifikasi Pelanggan IS
Pada perusahaan yang secara historis telah menerapkan sumber daya informasinya untuk memenuhi kebutuhan pemakai, identifikasi pelanggan mungkin telah dilakukan. Kemungkinan besar perusahaan berorientasi pemakai akan memiliki steering committee SIM yang mewakili para pemakai di perusahaan secara menyeluruh, mengevaluasi permintaan dukungan informasi dan mengalokasi dana yang diperlukan.
• Mendefinisikan Kebutuhan Kualitas Pelanggan
Bahkan saat IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui para pelanggannya dan kebuthuan informasi mereka, biasanya tetap perlu mendefinisikan dimensi kualitas yang dirasa penting oleh pelanggan.
• Mendefinisikan Kebutuhan Kualitas Produk
Suatu servei tahap kedua dapat mengumpulkan pendapat para pemakai mengenai dimensi – dimensi kualitas produk.
• Menetapkan Metrik Kualitas
Setelah spesifikasi dimensi – dimensi kualitas produk dan jasa informasi ditentukan, dapat ditetapkan metrik untuk masing – masing. Metrik kualitas digunakan dalam mengevaluasi tingkat dimensi kualitas yang dicapai oleh tiap upaya sistem.
• Mendefinisikan Strategi Kualitas IS
Setelah para pelanggan dan kebutuhan mereka diidentifikasi dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat mengikuti satu set strategi yang dirancang untuk menempatkan sistem kualitas pada tempatnya.
• Menerapkan Program – program Kualitas IS
Manajemen IS menggunakan strategi – strategi yang telah didefinisikan tersebut untuk melaksanakan berbagai program kualitas mereka. Waktu yang diperlukan untuk penerapan berbeda bagi tiap perusahaan.
• Memantau Kinerja Kualitas IS
CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja para spesialis informasi dan unit IS. Input diminta dari para pemakai dan informasi dihasilkan secara internal.
I. Menempatkan Kualitas IS dalam Perspektif
Kualitas sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru bagi IS. Banyak perusahaan yang telah bertahun – tahun membuat usaha terpadu untuk mencapai kualitas. Namun, yang baru adalaha perhatian pada kualitas IS dalam konteks budaya kualitas perusahaan.
Sumber:

Klik untuk mengakses unud-433-bab2.pdf

Klik untuk mengakses Simbab5.pdf

http://asep-saepudin.blogspot.com/2007/10/cbis-sistem-informasi-berbasis-komputer.html
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=51218

Klik untuk mengakses file

Buku Sistem Informasi Manajemen Oleh Chr.Jimmy L.Gaol